Selain manado terkenal dengan pantainya , manado juga memiliki cagar alam Tangkoko yang terletak di Bitung tara , Kota bitung , Sulawesi Utara . Cagar alam ini seluas sekitar 8,745 hekar , ini merupakan tempat perlindungan kera hitam sulawesi dan tarsius .Menurut Johny Tasirin, LTD memiliki nilai sejarah alam yang penting, karena di LTD terdapat terdapat berbagai jenis satwa, yakni 26 jenis mamalia (10 jenis endemik Sulawesi), 180 jenis burung (59 diantaranya endemik Sulawesi dan 5 endemik Sulut), dan 15 jenis reptil dan ampibi. Di dalam kawasan ini terdapat Taman Wisata Batuputih dan Taman Wisata Alam Batuangus. Dimana berbatasan dengan Cagar Alam Gunung Duasudara . Kawasan cagar alam ini dikelola ole Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sulawesi Utara.
Jadi jangan lupa untuk mengunjungi Cagar Alam ini yah , karena ini adalah suatu cagar alam yang benar – benar menarik untuk berpetualang dan melihat binatang-binatang yang langka yang tidak dimiliki oleh beberapa daerah maupun negara.
Ini adalah ciri Khas Fauna di Tangkoko, yaitu :
Kera Hitam Sulawesi
Yaki
Kera Hitam Sulawesi biasanya disebut oleh masyarakat setempat di Manado dengan Panggilan Yaki , yang artinya nama kesayangan monyet hitam berjambul. Berat badan yaki jantan dapat mencapai 11 kg sementara yang betina sekitar 7kg. Moncong panjangnya tampak mencolok karena tulang pipi yang menonjol. Pada pejantan dewasa, disinilah dudukan gigi taring yang betuknya bagus. seringkali diperlihatkan sebagai pameran senjata. Bulu tubuhnya yang hitam mengkilap dihias kontras oleh bantalan kulit berwarna merah muda pada pantantanya. namun bagian yang paling mencolok pada penampilannya adalah potongan rambutnya ada jambulnya yang panjang.
2. Tarsius (Binatang Malam)
Tarsius

Belum puas rasanya jika berkunjung ke Tangkoko tanpa melihat Tangkasi. Tangkasi adalah nama lokal untuk Tarsius Spectrum. Binatang ini hanya ada di Sulawesi. Binatang yang tubuhnya hanya sebesar tikus ini merupakan primadona Tangkoko.
Tangkasi atau Tarsius adalah binatang nokturnal atau binatang malam. Waktu siang mereka tidur, malam-malam mereka berburu mencari makan. Oleh karena itu Tangkasi acap disebut sebagai binatang hantu. Wajahnya pun mirip hantu. Bentuk badannya kecil, mirip kera, tapi matanya besar. Saat siang, Tangkasi bersembunyi di balik dedaunan dan kerimbunan pohon. Begitu malam tiba mereka keluar dari sarangnya berburu kecoa, jenkerik, dan serangga
kecil lainnnya. Matanya yang besar sangat tajam di kegelapan malam.